MAKNA SILAHTURAHIM
Makna Silaturrahim
Oleh : Syhabuddin Abdul Muiz
Silaturrahim terdiri dari dua kata , silah dan rahim.
Silah yang berarti menyambung , ar rahim
adalah kerabat dekat.Masuk ke istilah bahasa Indonesia menjadi Rahim (kandungan) jadi rahim
secara asli adalah saudara kandung, kemudian berkembang menjadi kerabat
dekat baik yang mewarisi maupun yang
tidak mewarisi yang haram dinikahi maupun yang tidak.Fathul Bari,10/414)
Dalam kitab Tuhfatul
Ahwadzy mengupas secara lengkap makna silatur rahim : “Memberikan apa
saja segala bentuk kebaikan , mencegah dan menghilangkan apa saja yang bersifat
keburukan seseuai dengan kemampuan (6.30).”
Jadi inti dari
silaturrahim adalah berusaha menyambung
hubungan kekerabatan untuk mencapai kebaikan bersama dan mencegah keburukan bersama.. Menjadikan kehidupan selalu penuh
dengan kebersamamaan.Orang mukmin lemah
tatkalka sendirian kuat bersama
saudara dan kawan.
Dengan
kebersamaan akan memberikan nilai nilai positif
, baik di dunia maupun di akhirat.Rasulullah menjelaskan betapa
silaturrahim akan memberikan keuntungan dunia dan akhirat.
Dunia, orang
yang gemar silaturrahim akan mendapatkan balasan di dunia yaitu diluaskan
rezqinya, dipanjangkan umurnya (HR Bukhori
no 5985).
Di akherat,
Allah akan memudahkan hambanya masuk surga bagi yang gemar menyambung
silaturrahim : Rasulullah bersabda : “Wahai manusia, sebarkan salam, berilah
makanan, hubungilah famili, sholatlah
malam disaat orang orang tertidur, kamu
akan masuk surga dengan sentosa.(HR at Tirmidzy)
Adab Silaturrahim
Silaturrahim
adalah amal ibadah , apabila dilaksanakan dengan benar maka akan membawa hasil yang maksimal.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam silaturrahim.
Kunjungan kepada
orang orang yang bisa melapangkan dada
kita
Ada
beberapa orang yang wajib didahulukan dalam bersilatur rahim, mereka mempunyai kekuatan yang tersembunyi untuk diri kita, mempunyai dampak posotif baik lahir
maupaun batin, langsung maupun tak langsung.
Tatkala
Rasulullah SAW ditanya sahabat : “ Manakah amal yang paling utama ?
“Sholat pada
waktunya.”
Kemudian apa
lagi ?
“Berbakti kepada
orang tua”
Kemudian
apa ?
Jihad fi
sabilillah “ HR Bukhori dan Muslim)
Silaturrahim
kepada Ibu Bapak wajib bagi seoang anak sesuai dengan keperluan dan keridhaan
orang tua tersebut. Tiap orang tua berbeda satu dengan yang lain, ada yang
ingin di kunjungi seminggu sekali, sebulan sekali ada yang menginginkan setiap
hari.
Awal dari
bencana kehidupan seseorang manakala dia
menyakiti dan menelantarkan orang tua. Orang tua adalah prirotas dari segala
kehidupan seorang mukmin selama dalam hal kebaikan dan taat kepada Allah. Betapa banyak manusia sekarang yang
menganggap orang tua adalah suatu barang yang tidak produktif dan dianggap
menjadi beban orang lain. Ancaman Allah benar benar terjadi : Keridhoan Allah
tergantung keridhoan orang tua, kemurkaan Allah tergantung kemurkaan orang tua
(HR at Tirmidzy). Maka berhati hatilah..!
Sebaliknya keberkahan, kelancaran segala urusan,
kesuksesan tidak lepas dari pengaruh
ruhani (non teknis), yaitu berbakti kepada orang tua. Sunnatullah ini
sudah terbukti dan mempunyai banyak fakta.
Kunjungan
berikutnya adalah orang orang sholih dan ahli ilmu. Kita dapat meminta doanya, menimba ilmu darinya, mungkin
hidup kita sudah terlalu jauh dari kebenaran, hati sudah mengering, kehidupan
hampa, rumah tangga bermasalah, anak
tidak terkendali, depresi, dan lain lain. Dengan bertemu orang sholih setidaknya bisa
membantu meringankan kita dari beban beban kejiwaan yang membuat hidup kita
terasa sempit.
Mengunjungi kerabat dengan tidak membeda bedakan yang
miskin maupun yang kaya. Bisa jadi kita banyak mengambil hikmah dengan mengunjungi
kerabat kita yang kekurangan, ada ladang untuk beramal. Kita sempatkan bertemu
dengan orang orang yang stastus sosial, ekonomi, keilmuan berada di bawah kita, kunjungan ini menumbuhkan
sikap syukur dan ketenangan. Doa orang miskin adalah doa yang mustajab. Rasulullah bersabda :” Umat ini selamat dan
menang karena orang orang miskin, selamat
dan menang karena doa meraka, sholat mereka dan
keikhlasan mereka (HR.Bukhori).
Orang miskinlah
yang mendahului orang kaya masuk surga dengan selisih 500 tahun (HR. at
Tirmidzy).Dengan melihat kekurangan kekurang mereka kira bisa berkaca diri
bahwa begitu banyak anugerah Allah yang kita dustakan.
“Dan nikmat
Rabmu yang mana lagikah yang engkau dustakan ?(Ar Rahman13)
Adab batin dalam bersilatur rahim
Silaturrahim
pasca ramadhan, atau lebaran menjadi momentum
kita untuk mengadakan suilaturrahim.Akan tetapi sayang, dari waktu
kewaktu silaturrahim ini menjadi tradisi yang kehilangan eksistensi. Event ini seharusnya kita gunakan untuk
menghapus dosa dosa kita sesama hamba Allah berganti dengan tradisi yang cenderung bermegah mengahan dan
memamerkan kekayaan dunia. Bahkan
terkadang menimbulkan penyakit penyakit hati semacam dengki, iri, riya, ujub,
sombong, dan lain lain.
Ada
beberapa adab batin yang perlu
diperhatikan dalam silaturrahim
Pertama ,
Ikhlas, silaturrahim kita niatkan untuk beribadah kepada Allah dan memohon maaf
terhadap kesalahan kesalahan kita waktu
silam.Dengan ikhlas hati menjadi lapang, tidak mudah iri , tidak merasa rendah
diri, tidak merasa punya kepentingan sewmua karena Allah semata. Bukan berniat
untuk mencari muka kepada atasan, mengunggulkan dunia, pamer kendaraan, pamer
HP merk terbaru dan lain lain.Orang yang Ikhlas akan memberikan rasa aman dan
tentram kepada orang lain.
Kedua , Tawadlu,
Betapa berat seseorang tatkala silaturrahim saat lebaran untuk tidak membangga banggakan
putranya, menantunya, mebanggakan dalam harta maupaun pendidikan, sering di
hati kita ingin menceritakan kehebatan kehebatan mereka.Orang mempunyai sifat
ini akan mengalami banyak kecewa karena orang tidak akan simpati dan cuek terhadap
meraka. Kemulyaan bukan dengan
kesombongan, tapi dengan rendah hati.
Rasulullah
mengatakan : “Tidaklah seseorang bertawadlu( rendah hati) kecuali
Allah pasti akan meninggikan derajatnya, dan tidaklah orang sombong yang pasti
Allah akan menghinakannya.(HR.Ahmad)
Orang yang
lebaran ingin selalu membanggakan diri tidak akan merasa nyaman dan hatinya
akan selalu gusar, kemudian berakhir dengan sesaknya hati.
Ketiga,
Sederhana,
Yaitu sederhana
dalam berfikir dan sederhana dalam berpenampilan. Indah dan rapi tidak harus mahal. Rasulullah
berpesan : “Zuhudlah terhadap dunia,
maka kamu akan dicintai Allah, dan zuhudlah dari apa yang ada di tangan manusia
, kamu akan dicintai manusia. (Targhib wa Tarhib)
Seseorang tidak
akan mendapat simpati dari orang lain dengan berpamer ria layaknya pameran. Orang tidak akan mengagumi kita dengan bawaan
kendaraan terbaru kita, kalaupun ada orang yang kagum , itu bukan kagum kepada kita,
tapi ke benda yang kita bawa. Simpati
manusia akan datang saat kita membawa kebaikan,
sodaqoh,kata kata yang baik, tidak merasa paling berpengalaman, suka mendengar,
sikap antusias dan sportif.dengan penampilan
sederhana kita tidak menyebabkan orang lain iri, dengki dan merasa tersakiti
Keempat,
memaafkan kesalahan orang lain.
Momentum lebaran
terkadang bergeser menjadi ajgn untuk saling mengungulkan diri sendiri dan
merendahkan orang lain.Bukan menghapus dosa tapi menimbulkan dosa yang baru. Urusan memaafkan dimata Islam bukan masalah
sederhana , seseorang yang mempunyai jiwa pemaaf mempunyai kedudukan yang sangat
tinggi .Rasulullah bersabda : “Maukah aku beritahukan kepadamu sebuah amal
yang derajadnya lebih utama daripada sholat dan puasa dan sodaqoh ? yaitu
menyambung tali persaudaraan yang putus…(HR.Ahmad)
Seseorang yang
pernah terdzalimi tidaklah memberi ketenagan hati dengan membalas dendam atau
amarah.Pemaaf adalah sifat paraNabi .Kita perlu menyadari dengan penuh bahwa
orang yang terdzalimi ada nilai positfnya juga
diataranya sebagai bahan muhasabah dan evaluasi, mungkin kita juga
sering menyakiti orang lain, orang yang terdzalimi doanya mustajab, orang yang
tersakiti dan teraniaya dosanya terhapus. Dan banyak fadhilah serta kedudukan orang yang berlapang dada
serta pemaaaf.
Adab Dhohir
Disamping adab
Batin ada juga adab adab dhohir atau lahiriyah
Pertama, Berkata
yang baik Allah berfirman : Perkatan
yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada pemberian yang menyakitkan
hati (QS Al Baqarah ayat 263).Perkataan yang baik bisa berupa pemberian
motivasi dan menghibur bagi yang kesusahan, mendoakan keberkahan dan mengucapkan selamat terhadap saudara yang mendapatkan kenikmatan.
Memang agak sulit bagi kita menjaga
lisan sampai sampai Rasulullah SAW
mengatakan: siapa yang bisa menjaga lisannya maka masuk surga..
Kedua , Sodaqoh, Allah akan melapangkan rizqi orang yang
dermawan .Malaikat disetiap terbirtnya matahari berdoa : “ Ya Allah berilah
ganti kekayan kepada orang yang dermawan, dan berilah kepailitan kepada orang
yang bakhil. “ .(Hadits )
Allah akan melipat gandakan
harta orang yang gemar sodaqah sampai 700 kali lipat (QS2:261).
Keyakinan ini tidak
akan bisa tumbuh dihati seorang mukmin kalau dia belum pernah mencoba, bahwa
salah satu modal untuk kaya adalah dermawan.Cara efektif untuk menjaga harta
adalah dengan zakat, menghindari penyakit dengan sodaqoh.
Tradisi Halal
bi Halal
Istilah halal bi
halal tidak di kenal di negara negara Arab,
walaupun diambil dari istilah bahasa arab tapi dalam sisi grammar juga tidak
sesuai dengan kaidah bahasa Arab, Ada yang mengatakan istilah ini muncul tahun
70 yang di gagas oleh tokoh tokoh NU dalam rangka rujuk politik.
Secara bahasa
Halal berarti boleh, kebalikannya adalah haram.mungkin dengan halal bi halal
dimaksudkan dengan saling mengikhlaskan terhadap kesalahan kesalahan yang telah
lalu .Tradisi itu kemudian menjadi istilah popular dimasyarakat muslim
Indonesia.Secara hukum halal bi halal tidak jauh beda dengan silaturrahim, atau
lebih mudahnya silaturrahin pada bulan syawwal lebih di kenal dengan halal bi
halal.Secara esensi tidak ada perbedaan yang mendasar antara halal bi halal
dengan silaturrahim.Maka dalam Islam Tradisi ini di anjurkan, selama dalam
batasan batasan Syari, dan tidak ada
kemungkaran di dalamnya.
Tidak cukup
dengan minta maaf
Ramadhan sudah
berjalan, malam demi malam kita lalui dengan penuh khidmat dan khusyuk
menghadap Allah, seakan ini adalah moment kita menebus dosa yang telah kita
perbuat selama setahun silam. Kini kaum muslimin disibukkan menyambut hari lebaran yang ternyata lebih seru dan
lebih ramai daripada bulan ramadhan itu sendiri.Mal mal dan super markert penuh
sesak dan disetiap shof di penuhi dengan jamaah yang antrian membayar ZAKAT
MALL .Esensi Ibadah sudah tergeser dengan
hiruk pikuk shopping.Penjualan mulai dari makanan kecil, Pakaian sampai
dengan aksesoris rumah semacam
elekstronik kini juga mulai menggejala
di masyarakat kita.Moment lebaran yang biasanya di isi dengan silaturr rahim
kini beralih ke budaya meriah dan kebanggan untuk tampil glamour.Syukur kalau
demikian diniatkan untuk memuliakan tamu. Akan tetapi kalu sudah bermasud untuk
bermegah megahan dalam dunia, maka lebaran bukan lagi sebagai penyempurna akan
tetapi ternodai riya, ujub , dan kesombongan.
Lebaran adalah
kesempatan membersihkan diri dari dosa dosa sesama manusia karena kita sudah
berusaha membersihkan diri dari dosa kita dengan Sang Maha Pengampun. Allah akan megampuni semua dosa hambaNya
selain syirik .Begitu juga dosa kita sesame manusia Allah tidak akan memberikan
ampun sebelum kita meminta maaf kepada orang yang pernah kita dholimi.Sehingga
kurang sempurna kalau kita hanya memohon ampun kepada Allah tanpa meminta
maaf kepada sesama manusia atas
kesalahan kesalahan kita. Seseorang yang
melaksanakan puasa dan ibadah penuh pada bulan ramadhan tidak punya arti banyak
kalau masih memiliki dosa dosa kepada manusia.Dia melakukan puasa , tapi
menjadi penyebab kelaparan manusia lain , melakukan sholat tarawih akan tetapi
membuat tetangganya tidak bisa tidur
karena rumahnya tergusur oleh hawa nafsunya.
Menyelenggarakan buka puasa dan menyantuni puluhan anak yatim, tapi
meyebakabkan ribuan manusia lain miskin.Inilah yang dikatakan Rasulullah dengan
orang yang bangkrut.
Beliau pernah
bertanya kepada Sahabat : Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu
? Sahabat menjawab : Merekalah orang
yang tidak punya dirham dan kekayaan, Rasulullah bersabda : Orang yang bangkrut
di antara umatku adalah orang yang
datang pada hari qiyamat dengan membawa pahala sholat, puasa dan zakat, akan tetapi dia juga gemar
mencela sana,
menuduh sini, memakan harta (haram) itu. Memukul dan menyakiti orang ,
menumpahkan darah, maka kebaikannnya diberikan kepada orang yang pernah dia
dzalimi sampai habis kebaikannya, kemudian datang orang lain menuntut keadilan
, pahala sudah habis, maka dosa dan keburukan orang yang disakiti
dilimpahkan kepadanya. Kemudian dia dilemparkan keneraka (HR Muslim )
Seseorang yang
bersalah kepada manusia tidak sekedar minta maaf, apabila ada hak dan milik
saudara kita kita ambil dengan cara yang
haram, maka kewajiabn kita meminta maaf dan mengembalikan barang itu.Jika
tidak, maka hartaharam tersebut akan menghantarkan kita kepada kematian yang
tidak sempurna.Seorang mujahid yang mati syahid bias terhalang masuk sorga
karena hutangnya, bagaimana dengan manusiayang memakan harta diatas pebderitaan
orang lain ? Azab itu sangatlah dekat di dunia maupun di akherat.
Dari sinilah
bulan romadhon yang penuh dengan keampunan Allah disempurnakan dengan
pembersihan dosa sesama manusia. Barulah sempurna ibadah seorang hamba. Janganlah merasa nyenyak tidur dan
menikmati lebaran sedangkan perusahaan meninggalkan penderitaan terhadap rakyat
kecil. Doa orang yang terdzalimi tidak ada batas dengan
Allah.
Sudah saatnya betaubat..
Komentar
Posting Komentar